Thursday, June 3, 2010

Awas Beras Naik di Musim Panen

Iklim yang sudah mengalami perubahan akibat efek dari pemanasan global telah membuat musim yang tidak menentu. Apa yang terjadi di daerah saya, atau mungkin juga anda alami di daerah anda yaitu musim hujan datang tidak menentu. Kalau tidak salah ingat, di pelajaran IPS waktu SD atau Geographi saat SMP, kita mengenal adanya dua musim di Indonesia yaitu musim kemarau dan musim hujan. Dulu datangnya musim-musim tersebut di Indonesia sudah seperti terjadwal yaitu April-September untuk musim kemarau, Oktober- Maret untuk musim hujan. Begitupun dengan jenis-jenis angin, yang familiar ditelinga waktu itu adalah angin muson barat dan angin muson timur. Tetapi belakangan ini sering sekali terdengar di media televisi istilah angin puting beliung. Jenis angin yang merusak dan sangat berbahaya bagi kita.
Musim hujan yang belakangan ini datangnya tidak menentu ternyata berpengaruh sangat besar terhadap para petani khususnya petani padi dan juga para pengusaha beras menengah kebawah. Untuk petani, pengaruh musim hujan yang tak menentu ini paling sangat terasa ketika musim musim panen. Padi yang sudah tua tidak memiliki umur yang lama karena akan cepat mati. Padi yang sudah tua disawah jika tidak segera dipanen karena musim hujan akan menyebabkan gabah yang dihasilkan kualitasnya tidak baik sehingga beras yang dihasilkannya nanti pun bisa berkualitas buruk misalnya remuk atau warnanya tidak putih bersih.
Begitupun bagi pengusaha penggilingan gabah yang masih berskala sedang atau kecil yang biasanya hanya memanfaatkan panas matahari untuk pengeringan gabahnya. Pada saat musim penghujan sudah jelas aktifitas penjemuran gabah pasti terhenti. Sedangkan stok gabah yang dibeli dari petani yang juga dipanen pada musim tersebut harus segera dikeringkan agar tidak keburu tumbuh menjadi bibit. Nah, kalau hal tersebut sampai terjadi, akan menyebabkan kualitas beras yang dihasilkan nanti juga menjadi kurang baik.
Dilain pihak, masalah harga juga bisa terpengaruh akibat musim yang tak bersahabat itu. Bagi petani, harga gabah bisa merosot akibat para tengkulak yang enggan memborong padinya disawah karena takut tak bisa segera memanen akibat musim hujan yang tak tentu tersebut. Akibatnya para petani yang ketakutan padinya busuk disawah, maka padinya dijual dengan harga dibawah standar supaya cepat laku.
Kalau harga beras di pasaran biasanya tergantung dari pasokan yang ada. Sejalan dengan hukum ekonomi,jika stok sedikit sedangkanpermintaan tinggi maka dapat dipastikan harga akan naik . Karena musim penghujan, maka para pengusaha penggilingan padi berkurang produksinya sehingga pasokan beras yang dilempar ke pasar otomatis berkurang. Maka jangan heran kalau harga beras naik di musim panen ditengah musim hujan seperti belakangan ini.